Jakarta (ANTARA News) - Internet, khususnya YouTube, berada dibalik kemashuran penyanyi Justin Bieber yang baru saja menghibur sepuluh ribu penggemarnya di Indonesia dalam My World Tour konser di Sentul International Convention Center, Sabtu malam (23/4).
Video rumahan buatan ibunya di tahun 2007 adalah awal mula perjalananan karir penyanyi remaja asal Kanada ini. Seperti rekaman yang ditayangkan di tiga layar besar di tengah konser, Justin sejak umur dua tahun sudah senang menyanyi, menabuh drum, memetik gitar dan tentu saja berjoget dengan gerakan-gerakan lincah dan lucu ala seorang bocah.
Di kelas kelompok bermain para bocah, Justin tampak sudah merdu sekali menyanyikan lagu "ABCD EFG". Ia tampak senang bernyanyi di depan sorotan kamera amatir ibunya.
"Mama, aku mau tampil di televisi," katanya dengan suara cadel menggemaskan kepada ibunya Patricia Lynn Mallette.
Justin lahir di Strartford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994.
Pada usia 12 tahun, Justin mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Sejak itu sang ibu mulai mendokumentasikan penampilannya dan mengunggahnya di YouTube, untuk teman-teman, saudara dan handai taulan yang tak sempat melihatnya tampil.
Pada beberapa videonya, Justin menyanyikan lagu-lagu beberapa penyanyi ternama seperti Usher, Justin Timberlake, Ne-Yo, Chris Brown, dan Stevie Wonder dengan versinya sendiri.
Video amatir yang tadinya untuk kerabat dan keluarga diunduh hingga jutaan kali. Ketagihan, Justin dan ibunya terus mengupload video ke Internet. Semuanya jadi hits di You Tube.
Fenomena menarik
Video amatir ala Justin ini sebetulnya menjadi fenomena menarik di Indonesia. YouTube telah melambungkan nama-nama yang sama sekali tidak dikenal menjadi terkenal dalam waktu yang sangat singkat. Sinta dan Jojo tiba-tiba saja jadi bahan perbincangan di sosial media setelah mengunggah lagu "Keong Racun". Bona Paputungan, seorang narapidana di penjara, meroket popularitasnya dengan menyanyi lagu "Seandainya Aku Jadi Gayus".
Ada juga orang jalanan bernama Salauddin menjadi terkenal di YouTube setelah menyanyikan lagu "Udin Sedunia". Terakhir, tentu saja Briptu Norman Kamaru. Norman adalah seorang polisi anggota satuan Brimob Polda Gorontalo. Setelah video lipsync "Chaiyya Chaiyya" dan bergaya macam artis India, Shah Rukh Kan, yang diunggah ke YouTube, Norman menjadi terkenal bak selebritis dadakan.
Cuma, nasib Briptu Norman, Salauddin, Bona Paputungan, Sinta dan Jojo, tidak sebagus Justin Bieber. Hal ini karena tidak dilihat oleh Scooter Braun, seorang agen pencari bakat dari Amerika Serikat.
Braun, seorang Marketing Eksekutif dari So So Def, tanpa sengaja menyaksikan penampilan Justin di Youtube. Oleh karena terpesona dengan video Justin, Braun langsung memutuskan terbang ke Toronto untuk menemui remaja multitalenta ini. Braun lalu mempertemukan Justin dengan penyanyi rap Usher dan pemilik Island Records, L.A. Reid, di Atlanta untuk audisi.
Usher dan Reid juga langsung kepincut dan sontak menawarkan kontrak rekaman. Di bawah label Usher, Justin berhasil mengeluarkan sinle pertamanya, One Time, di tahun 2009 dan langsung bertengger di puncak tangga lagu paling digemari di 10 negara.
Video rumahan buatan ibunya di tahun 2007 adalah awal mula perjalananan karir penyanyi remaja asal Kanada ini. Seperti rekaman yang ditayangkan di tiga layar besar di tengah konser, Justin sejak umur dua tahun sudah senang menyanyi, menabuh drum, memetik gitar dan tentu saja berjoget dengan gerakan-gerakan lincah dan lucu ala seorang bocah.
Di kelas kelompok bermain para bocah, Justin tampak sudah merdu sekali menyanyikan lagu "ABCD EFG". Ia tampak senang bernyanyi di depan sorotan kamera amatir ibunya.
"Mama, aku mau tampil di televisi," katanya dengan suara cadel menggemaskan kepada ibunya Patricia Lynn Mallette.
Justin lahir di Strartford, Ontario, Kanada, 1 Maret 1994.
Pada usia 12 tahun, Justin mengikuti kontes menyanyi di kotanya, Stratford, dan memenangkan juara kedua. Sejak itu sang ibu mulai mendokumentasikan penampilannya dan mengunggahnya di YouTube, untuk teman-teman, saudara dan handai taulan yang tak sempat melihatnya tampil.
Pada beberapa videonya, Justin menyanyikan lagu-lagu beberapa penyanyi ternama seperti Usher, Justin Timberlake, Ne-Yo, Chris Brown, dan Stevie Wonder dengan versinya sendiri.
Video amatir yang tadinya untuk kerabat dan keluarga diunduh hingga jutaan kali. Ketagihan, Justin dan ibunya terus mengupload video ke Internet. Semuanya jadi hits di You Tube.
Fenomena menarik
Video amatir ala Justin ini sebetulnya menjadi fenomena menarik di Indonesia. YouTube telah melambungkan nama-nama yang sama sekali tidak dikenal menjadi terkenal dalam waktu yang sangat singkat. Sinta dan Jojo tiba-tiba saja jadi bahan perbincangan di sosial media setelah mengunggah lagu "Keong Racun". Bona Paputungan, seorang narapidana di penjara, meroket popularitasnya dengan menyanyi lagu "Seandainya Aku Jadi Gayus".
Ada juga orang jalanan bernama Salauddin menjadi terkenal di YouTube setelah menyanyikan lagu "Udin Sedunia". Terakhir, tentu saja Briptu Norman Kamaru. Norman adalah seorang polisi anggota satuan Brimob Polda Gorontalo. Setelah video lipsync "Chaiyya Chaiyya" dan bergaya macam artis India, Shah Rukh Kan, yang diunggah ke YouTube, Norman menjadi terkenal bak selebritis dadakan.
Cuma, nasib Briptu Norman, Salauddin, Bona Paputungan, Sinta dan Jojo, tidak sebagus Justin Bieber. Hal ini karena tidak dilihat oleh Scooter Braun, seorang agen pencari bakat dari Amerika Serikat.
Braun, seorang Marketing Eksekutif dari So So Def, tanpa sengaja menyaksikan penampilan Justin di Youtube. Oleh karena terpesona dengan video Justin, Braun langsung memutuskan terbang ke Toronto untuk menemui remaja multitalenta ini. Braun lalu mempertemukan Justin dengan penyanyi rap Usher dan pemilik Island Records, L.A. Reid, di Atlanta untuk audisi.
Usher dan Reid juga langsung kepincut dan sontak menawarkan kontrak rekaman. Di bawah label Usher, Justin berhasil mengeluarkan sinle pertamanya, One Time, di tahun 2009 dan langsung bertengger di puncak tangga lagu paling digemari di 10 negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar